Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal ini yang Perlu Dihindari Jika Ingin Jadi Orang Tua Hebat

 


Menjadi panutan bagi anak adalah impian setiap orang tua. Namun, tidak semua orang tua berhasil mendidik anaknya dengan baik. Proses mendidik anak memerlukan kesabaran yang tinggi, sehingga menjadi orang tua bukanlah tugas yang mudah. Lalu, apa saja yang perlu dihindari agar anak tetap dekat dengan orang tua?

Menurut akun Instagram @parentalk.id, ada beberapa hal yang harus dihindari oleh orang tua agar hubungan dengan anak tetap erat. Pertama, kebiasaan berbohong kepada anak. Beberapa orang tua sering berbohong untuk meredakan rengekan atau keinginan anak yang mendesak. Akibatnya, ketika anak tumbuh dewasa, mereka cenderung meniru kebiasaan ini dan berbohong kepada orang tua mereka.

Orang tua sebaiknya menghindari kebiasaan berbohong agar tidak memberikan contoh buruk kepada anak. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh halodoc.com, peneliti di Singapura menemukan bahwa anak-anak yang sering dibohongi lebih cenderung berbohong kepada orang tua mereka ketika dewasa.

Kedua, sering membandingkan anak dengan orang lain. Setiap orang tua seharusnya menjadi versi terbaik menurut pandangannya masing-masing. Namun, kebiasaan membandingkan anak dengan anak tetangga atau teman bisa berdampak negatif. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri anak dan membuatnya merasa tidak pernah bisa memenuhi harapan orang tua, yang kemudian dapat menyebabkan overthinking saat dewasa.

Ketiga, terlalu sibuk dengan gadget atau urusan pribadi hingga mengabaikan anak. Masa remaja adalah periode ketika anak sering ingin berbagi cerita dan berkomunikasi dengan orang tua, terutama dengan ibu. Dalam al-Quran disebutkan bahwa ketika anak mulai dewasa, orang tua harus mendekatinya dan menjadikannya teman.

Keempat, meremehkan cerita anak. Terkadang orang tua merasa lelah dengan rutinitas sehari-hari, sehingga tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak yang dianggap tidak penting. Akibatnya, anak merasa tidak dihargai, enggan mengemukakan pendapat, dan kurang kritis.

Kelima, tidak memperhatikan minat anak. Mengetahui dan memahami kesukaan anak dapat membangun rasa percaya anak kepada orang tua. Keenam, jarang memberikan nasihat. Anak tetap memerlukan bimbingan meskipun sudah dewasa. Bimbingan ini dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Namun, penting untuk diingat agar tidak terlalu sering mengkritik.

Ketujuh, memberikan reaksi berlebihan saat anak melakukan kesalahan. Reaksi umum orang tua adalah marah ketika anak berbuat salah. Padahal, kesalahan adalah hal yang wajar bagi anak yang belum berpengalaman dalam kehidupan. Menurut alodokter.com, sering dimarahi dapat menyebabkan anak menjadi penakut, kurang percaya diri, mengalami gangguan perkembangan otak, menjadi pemarah di masa depan, dan yang paling parah, depresi serta gangguan mental. Oleh karena itu, orang tua harus mengendalikan emosi dan tidak bereaksi berlebihan.

Kedelapan, tidak menyediakan waktu untuk family time. Waktu bersama keluarga sangat penting bagi orang tua dan anak. Ketika orang tua sibuk bekerja dan anak kekurangan waktu bersama orang tua, bisa terjadi miskomunikasi. Family time tidak harus dilakukan di luar rumah; cukup dengan duduk bersama di depan televisi dan berbagi cerita tentang kegiatan masing-masing. Kegiatan ini dapat menyegarkan pikiran dan menghindari suasana negatif.

Menghindari delapan hal di atas dapat membantu orang tua menjadi lebih baik. Tidak ada orang tua yang sempurna, tetapi menjadi orang tua adalah proses belajar, termasuk belajar mengendalikan emosi dan tidak menghakimi anak.


Penulis : Riza Syeibban Nasta Budi

Posting Komentar untuk "Hal ini yang Perlu Dihindari Jika Ingin Jadi Orang Tua Hebat "