Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapan Saja Waktu Wajib Mandi Besar dalam Islam?

 


Dalam Islam, kebersihan sangat dijunjung tinggi dan merupakan bagian dari iman. Salah satu aspek penting dari kebersihan dalam Islam adalah mandi besar atau mandi junub, yang wajib dilakukan dalam situasi tertentu untuk mencapai kesucian ritual. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai kapan waktu-waktu wajib untuk mandi besar menurut ajaran Islam.

1. Setelah Berhubungan Suami Istri

Mandi besar menjadi wajib setelah berhubungan suami istri, baik terjadi ejakulasi ataupun tidak. Dalilnya adalah firman Allah dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah ayat 222:

"Dan jika kamu junub, maka mandilah."

Selain itu, hadis Nabi Muhammad SAW juga menekankan kewajiban ini. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila seseorang duduk di antara empat anggota badan wanita lalu bersungguh-sungguh menggaulinya, maka wajib baginya mandi." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Keluar Mani

Mandi besar juga diwajibkan jika seseorang mengeluarkan mani, baik itu saat terjaga (misalnya karena mimpi basah) atau dalam keadaan sadar. Hal ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda:

"Air itu (mandi wajib) karena (keluar) air (mani)." (HR. Muslim).

3. Berhentinya Haid dan Nifas

Bagi wanita, mandi besar wajib dilakukan setelah selesai masa haid atau nifas. Haid adalah darah yang keluar secara alami dari rahim wanita pada siklus bulanan, sedangkan nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 222:

"Maka jauhilah wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka datangilah mereka sesuai dengan (cara) yang diperintahkan Allah kepadamu."

Rasulullah SAW juga bersabda kepada seorang wanita bernama Fatimah binti Abi Hubaisy:

"Apabila datang masa haidmu, tinggalkanlah salat. Dan apabila telah berakhir, maka mandilah dan salatlah." (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Kematian (Memandikan Jenazah Muslim)

Mandi besar juga merupakan kewajiban bagi orang yang memandikan jenazah seorang muslim. Tindakan ini dimaksudkan untuk menghormati jenazah dan memastikan kebersihan sebelum jenazah dimakamkan. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang memandikan jenazah, hendaklah ia mandi." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

5. Masuk Islam

Seseorang yang masuk Islam, baik setelah murtad atau seorang muallaf yang baru memeluk agama Islam, diwajibkan mandi besar. Hal ini berdasarkan hadis dari Qais bin 'Ashim, ketika ia masuk Islam, Rasulullah SAW memerintahkannya untuk mandi dengan air dan sidr (daun bidara). (HR. Abu Dawud dan Nasa'i).

6. Setelah Pingsan atau Hilang Akal

Mandi besar juga diwajibkan bagi seseorang yang telah sembuh dari kondisi pingsan atau hilang akal (misalnya karena mabuk atau sakit). Ini karena kondisi tersebut bisa menyebabkan keluarnya mani tanpa disadari. Dalam kondisi ini, mandi besar dilakukan sebagai bentuk pembersihan diri dan penyucian.

7. Hari Raya dan Hari Jum’at

Meskipun tidak wajib, mandi besar sangat dianjurkan pada hari Jum’at dan hari-hari raya. Ini berdasarkan hadis dari Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa mandi pada hari Jum’at adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) bagi setiap muslim yang telah baligh. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:

"Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap orang dewasa." (HR. Bukhari dan Muslim).


Penulis: Reyditha Amelia


Posting Komentar untuk "Kapan Saja Waktu Wajib Mandi Besar dalam Islam?"