Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Cyber Grooming pada Anak dan Remaja


Proses "berteman" dengan anak atau remaja secara online disebut cyber grooming, yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa untuk memfasilitasi kontak seksual secara online atau saat pertemuan langsung. Tujuan orang dewasa melakukan cyber grooming pada anak dan remaja adalah untuk melakukan pelecehan dan kekerasan seksual.

Pelaku cyber grooming pada anak sengaja berteman dengan anak melalui internet dan kemudian membangun hubungan emosional dengan mereka. Mendapatkan data pribadi dan keintiman dari anak, seperti percakapan seksual, gambar, atau video, adalah tujuan utama cyber grooming. Di kemudian hari, hal ini dapat digunakan untuk mengancam dan memeras lebih banyak materi.

Orang tua harus memperhatikan Cyber Grooming anak-anak mereka. Apa bahaya yang disebabkan oleh grooming online pada remaja dan anak-anak?

Bahaya Cyber Grooming pada Anak dan Remaja

Cyber Groomers sering menggunakan identitas palsu. Selanjutnya, mereka menghubungi korban, biasanya anak-anak, melalui media atau situs web yang sering digunakan anak-anak. Anak-anak pada akhirnya menjadi takut dan tidak menyadari bahwa pelaku sedang berhubungan dengan mereka untuk tujuan cyber grooming.

Pertanyaan umum biasanya digunakan untuk memulai percakapan. Misalnya, usia, hobi, sekolah, dan keluarga adalah hal-hal yang dapat berkembang menjadi pertanyaan tentang pengalaman seksual dan pertukaran konten pornografi atau yang tidak pantas. Namun, anak biasanya tidak menyadari bahwa pelaku sedang mendekati dia. Apalagi jika anak tidak senang dengan kompensasi yang ditawarkan pelaku.

Anak-anak dan remaja yang menjadi korban Cyber Grooming cenderung mengalami masalah kesehatan mental jangka panjang seperti depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma, dan pikiran untuk bunuh diri.

Korban yang telah diminta untuk menulis dan berbagi informasi pribadi lebih cenderung mengalami masalah mental. Biasanya, mereka merasa malu dan menyalahkan diri mereka sendiri karena pelecehan tersebut. Baik pelecehan yang terjadi secara online maupun offline (dengan kontak langsung) membahayakan korban dengan cara yang sama. Itu sebabnya intervensi atau campur tangan orang tua harus dilakukan segera. 

Cara Melindungi Anak dan Remaja dari Cyber Grooming

Perlu diwaspadai bahwa pelaku cyber grooming biasanya menggunakan situs web, game, dan aplikasi yang biasa digunakan oleh anak-anak dan remaja. Mereka berusaha memanipulasi, memeras, dan mengontrol anak, yang dapat menjauhkan mereka dari teman dan keluarga.

Tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau ras, semua anak berisiko menjadi korban. Beberapa anak mungkin lebih berisiko karena memiliki kerentanan atau disabilitas tambahan. Oleh karena itu, orang tua harus tahu cara melindungi anak-anak mereka dari pelaku cybergrooming. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

1. Ungkapkan perbedaan antara teman online dan offline

Penting untuk diingat bahwa orang-orang di media sosial tetaplah orang asing, tidak peduli seberapa menyenangkan mereka memiliki teman baru di internet atau seberapa lama mereka berbicara dengan teman online mereka. Tidak ada alasan untuk menanggapi terlalu banyak orang yang ingin berteman melalui internet.

2. Pahami tanda-tandanya

Anak-anak harus diberitahu tentang tanda-tanda bahaya saat berbicara di dunia maya. Meminta anak untuk segera melaporkannya pada orang tua atau memblokir akun pelaku jika terlibat dalam obrolan yang tidak pantas. Ini termasuk meminta informasi pribadi atau mengirim foto atau video, mengajak pertemuan langsung, meminta obrolan pindah ke pesan pribadi, dan meminta mereka untuk menjaga rahasia. 

3. Tentukan lokasi tombol laporan dan blokir

Media sosial, aplikasi, game, dan situs memiliki alat untuk melaporkan dan memblokir. Orang tua harus memberi tahu anak mereka tentang hal ini. Jika ada indikasi bahwa anak terlibat dalam grooming online, orang tua harus menghubungi polisi cyber.

4. Beri tahu anak bahwa orang tuanya selalu siap membantunya

Remaja mungkin tidak meminta bantuan karena khawatir tentang reaksi orang tua. Pastikan anak tahu bahwa orang tuanya selalu siap untuk membantunya apa pun yang terjadi. 


Penulis: Salma Rahadatul Aisy

Referensi : Kenali Bahaya Cyber Grooming pada Anak dan Remaja

Posting Komentar untuk "Mengenal Cyber Grooming pada Anak dan Remaja"