Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode dan Strategi Tepat untuk Mengenalkan Perihal Seksualitas pada Anak Usia Dini yang Sesuai dengan Ajaran Syariat Islam


Masih banyak orang Indonesia yang menganggap pembicaraan tentang pendidikan seksual sebagai sesuatu yang sensitif, terutama dengan anak-anak. Banyak orang tua memilih untuk menghindari topik ini dan enggan memberikan pengetahuan kepada anak-anak mereka. Banyak yang mengira pendidikan seksual hanya berkaitan dengan hubungan fisik antara manusia, padahal sebenarnya mencakup aspek yang lebih luas. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan seksual sejak dini. Di era digital yang semakin modern ini, informasi-informasi termasuk tentang seks sangat mudah diakses, bahkan oleh anak-anak yang masih balita sekalipun yang sudah diberi akses ke gadget. Kondisi ini meningkatkan risiko anak mendapatkan informasi yang tidak benar atau menyesatkan tentang seks.

Dalam Islam, pendidikan seksual telah diatur, termasuk tentang hukum-hukumnya dan cara menyampaikannya. Memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak sejak dini adalah bagian dari syariat Islam dan merupakan hal penting yang dijelaskan dalam al-Quran dan as-Sunnah. Mengajarkan pendidikan seksual kepada anak-anak sesuai dengan petunjuk al-Quran bertujuan agar mereka mematuhi perintah dan larangan Allah.

Pertama, penting untuk mengajarkan anak tentang rasa malu sejak dini, dengan tidak membiarkan mereka telanjang di depan umum, termasuk keluarga sendiri, dan mengenalkan konsep aurat serta mengenakan pakaian yang sopan.

Kedua, perlu membentuk identitas gender anak sesuai dengan ajaran Islam, menjaga sifat maskulinitas pada anak laki-laki dan feminitas pada anak perempuan, serta menghindari perilaku yang menyerupai jenis kelamin lainnya.

Ketiga, memisahkan kamar tidur anak dengan orang tua saat usia mereka mencapai 7-10 tahun untuk mengajarkan identitas diri anak dan mengembangkan kemandirian.

Keempat, memberikan edukasi kepada anak tentang batasan waktu berkunjung ke kamar orang tua, dengan memperhatikan waktu-waktu di mana aurat sering terbuka, sesuai dengan ajaran agama.

Kelima, mengenalkan siapa saja mahram anak untuk menghindari pergaulan yang tidak sehat, serta menghindari incest atau pernikahan antara saudara kandung/mahram.

Ketujuh, mengajarkan anak, terutama anak laki-laki, untuk menjaga pandangan mereka agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak pantas, seperti pornografi.

Kedelapan, memberikan pemahaman kepada anak tentang larangan ikhtilat dan khalwat, menghindari interaksi bebas antara laki-laki dan perempuan tanpa alasan syar'i, karena dapat membawa pada perbuatan zina.

Metode dan strategi mengajarkan pendidikan seksual dalam Islam sebanyak delapan poin tersebut dapat diterapkan pada anak dengan tujuan untuk memahami fungsi organ tubuh, meningkatkan rasa tanggung jawab, memahami halal-haram dalam hubungan seksual, serta untuk mencegah ancaman penyimpangan dan pelecehan seksual.


Penulis : Riza Syeibban Nasta Budi


Posting Komentar untuk " Metode dan Strategi Tepat untuk Mengenalkan Perihal Seksualitas pada Anak Usia Dini yang Sesuai dengan Ajaran Syariat Islam"