Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Haid dan Istiadhah

 

Darah istihadah adalah jenis perdarahan yang berbeda dari darah haid atau nifas, meskipun semuanya berasal dari organ reproduksi perempuan. Penting bagi para perempuan untuk memahami perbedaan antara ketiganya karena memiliki implikasi yang berbeda dalam praktik keagamaan dan aturan kebersihan bagi perempuan. Dalam ajaran agama Islam, pemahaman yang tepat tentang darah istihadah sangat penting karena berkaitan dengan ketentuan syariat terkait ibadah, seperti salat dan puasa. Salah satu perbedaan utama antara darah istihadah, darah haid, dan nifas adalah penyebab dan karakteristiknya. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan tersebut, kamu perlu memahami arti dan definisi darah istihadah.

Darah Istihadah

Menurut Kasimun dalam bukunya "Shalatul Mu'min, Buku Induk Shalat," istilah istihadah secara linguistik merujuk pada darah yang keluar seperti darah biasa, bukan darah haid. Namun, dari perspektif syariat, istihadah mengacu pada darah yang terus-menerus keluar dari farji wanita di luar periode haid, yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan pada rahim.

Menurut buku Shalatul Mu'min: Bab Thaharah oleh Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, istihadah memiliki tiga kondisi yang berbeda. Tidak seperti haid yang memiliki periode yang tetap, istihadah tidak selalu terjadi pada waktu yang sama. Meskipun begitu, darah haid dan istihadah dapat dibedakan dengan jelas. Istihadah dapat terjadi tanpa waktu yang pasti dan kadang sulit membedakan darahnya dengan darah haid. Solusi untuk mengatasi istihadah dapat ditemukan dalam hadis Hamnah binti Jahsy, di mana Nabi Muhammad memberikan petunjuk tentang hal ini kepada beliau.

Sesungguhnya hal itu hanyalah sebagian dari gangguan setan. Oleh karena itu, engkau cukup menghitung haidmu selama 6 atau 7 hari sebagaimana yang telah Allah tetapkan pada wanita pada ghalib-nya. Setelah itu, hendaklah engkau mandi, hingga setelah engkau melihat dirimu suci dan bersih, maka kerjakanlah salat selama masa-masa 23 hari atau 24 hari dan berpuasalah. Yang demikian ini telah memadai bagimu. Seperti itulah tindakan yang hendaknya engkau ambil pada setiap bulannya, yakni sebagaimana wanita pada umumnya dalam menjalani haid dan suci sesuai masa haid dan masa suci mereka. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Perbedaan Darah Istihadah Dengan Haid dan Nifas

Berdasarkan beberapa sumber, berikut adalah cara untuk mengidentifikasi perbedaan antara darah istihadah, darah haid, dan darah nifas.

  1. Pengamatan Warna dan Aroma. Darah haid cenderung berwarna gelap hingga hitam dengan aroma yang tidak sedap, sementara darah istihadah berwarna merah muda dan tidak memiliki aroma yang busuk.
  2. Periode Keluarnya Darah. Darah haid adalah hasil dari siklus alami tubuh dan keluar secara teratur dalam periode tertentu, sedangkan darah istihadah bisa muncul karena penyakit atau gangguan dan tidak mengikuti jadwal yang teratur.
  3. Lokasi Pengeluaran Darah. Darah haid berasal dari lapisan dalam rahim, sementara darah istihadah keluar dari uretra, bagian terbuka dari rahim.
  4. Batasan Usia. Darah haid biasanya muncul pada usia 12 tahun hingga menopause, sementara darah istihadah dapat muncul pada usia berapa pun, baik itu 9 tahun, 50 tahun, atau kapan saja.

Penulis: Reyditha Amelia

Posting Komentar untuk "Perbedaan Haid dan Istiadhah"