Satgas PPKS Universitas Hasanuddin Siap Dampingi 4 Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual

Halalintimacy.online, Makassar - Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyediakan pendampingan bagi empat mahasiswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang ketua departemen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pendampingan yang disediakan meliputi pemulihan psikologis hingga bantuan hukum.

"Jika mereka memerlukan, kami tawarkan pendampingan. Saat ini katanya belum diperlukan," ujar Ketua Satgas PPKS Unhas, Prof. Farida Patittingi, kepada detikSulsel, Selasa (25/6/2024).

Farida menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan kedua terhadap empat mahasiswi dan terduga pelaku. Dalam pemeriksaan tersebut, pendampingan akan kembali ditawarkan jika diinginkan oleh korban.

"Kami akan melakukan pemeriksaan kedua, dan kami akan kembali menawarkan pendampingan jika diperlukan. Kami siap menyediakan psikolog atau bantuan hukum," kata Farida.

Namun, Farida menegaskan bahwa pihaknya hanya akan memfasilitasi pendampingan jika diminta oleh korban. Pihak kampus tidak boleh mendorong korban untuk mengambil tindakan hukum.

"Keputusan untuk melapor sepenuhnya berada pada korban. Kami tidak bisa mengusulkan atau mendorong. Namun, jika mereka ingin melapor, kami akan memfasilitasi. Semua ini dilakukan demi kepentingan terbaik bagi korban," jelasnya.

"Jika korban merasa keberatan dan ingin melapor ke pihak berwajib untuk proses pidana, kami akan memfasilitasi, tetapi kami tidak boleh mendorong mereka untuk melapor," tambahnya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa seorang ketua departemen di FISIP Unhas diduga melecehkan empat mahasiswi. Satgas PPKS Unhas kini sedang menyelidiki dugaan tersebut.

"Saat ini kami masih dalam tahap pemeriksaan karena sudah ada laporan dari empat mahasiswi," ujar Prof. Farida Patittingi kepada detikSulsel, Selasa (25/6).

Menurut Farida, pihaknya telah memanggil terduga korban dan meminta keterangan dari terduga pelaku.

"Proses pembuktian masih berlangsung. Kami telah meminta keterangan dari terduga korban dan pelaku. Kami akan mengadakan rapat lagi untuk agenda berikutnya," tuturnya.

Penyusun : Riza Syeibban Nasta Budi